Ahh.. ehh.. uhhh… ihhh…
Kususun gatra melewati kerikil-kerikil fonem
Namun yang terujar hanya puing-puing morf
Ahh.. ehh.. uhhh… ihhh…
Kekadang ia mendesak malah seringkali jua ia buru-buru bertelingkah
Mohon pamit-pamitan
Mohon sungguh-sungguh
Berkajang –kajang wacana itu kurengkuh
Dengan minda separa sedar
Kekadang ‘dejavu’ pula melanda
Meski bicaramu teman lunak terngiang
Namun hatiku gawat benar – sakit dan mencair
bisikan Laknatullah –merayu-rayu di malam sunyi
“Lancarkan gatra itu” ujarnya lirih
“Tidak kesihankah kau pada Qalb? Ia pedih dihiris-hiris begitu” – rintihnya lagi
Aku yang mendengar menjadi nanar sendiri
Ya Rabb..
Dari kicau kupilih bisu
Meski bisikan Qarin itu meronta dan menggila
Aku tak mampu Ya Malikul Malik
Aku tak upaya Ya Jabbar
Bantu aku Ya Rahman…
Antara sayangku pada Nya dan kasihku padamu
Kupilih Dia
Lantas
Gatra itu biar tersimpan kukuh diam-diam di Qalb
Ya Rahim…
Aku datang pada Mu
Bersimpuh dengan hati penuh durja
Kupilih bisu
Terimalah aku yang lemah dan tidak berdaya
Kerna aku tidak mampu menarik gatra itu lebih dari upayaku…………
Dari
CIKGU NORWATI MOHD ZAIN
No comments:
Post a Comment